“Kabar
baik atau buruk? Pilih yang mana? Pasti kabar baik, aku akan menebak pasti kamu
suka kabar baik lalu mengabaikan kabar buruk. Kabar buruk akan ku jadikan goodnews begitu pula sebaliknya”
Dengan bangga aku memproklamasikan kemenanganku melalui sosial media padahal aku
cuma menang move on tercepat tingkat patah hati akut karena putus dan di rebut orang lain.
Ya,
baru saja hatiku di patahkan oleh seorang laki-laki yang tidak bertanggung
jawab dengan janji-janji manis yang pernah di ungkapkan akibatnya
membuahkan kepahitan. Kopi aja pahit apa lagi janji-janji palsu.
Aku
teringat lagu geisha yang berjudul jika cinta dia, liriknya persis banget
dengan keadaan ku saat itu, ketika ia lebih memilih perempuan lain dibanding aku
yang jelas-jelas lebih cantik, setia, cerdas, baik hati tapi kurangnya aku
pendek, tapi manis. Jangan iri atau dengki nanti malah jadi penyakit.
Ibaratnya
duniaku telah di kocok, seperti lagi ngocok arisan lalu keluar sebuah kertas
yang digulung-gulung yang bertuliskan “selamat anda berhasil move on dari
patah hati akut” aku tidak menyadari apa yang telah terjadi, tiba-tiba saja ada
yang mengirimi ku sebuah pesan whats app yang “selamat anda berhasil
move on dari patah hati akut” jadinya aku penasaran siapa yang mengirim whats
app tersebut.
Patah
hati memang mematikan, dunia kita akan terhenti jika tidak mampu bangkit,
bangkit dari rasa yang pernah menggebu-gebu, rasa yang tidak mudah hilang, rasa
yang indah berubah jadi kabut hitam yang mengguncang dada.
“ini
ada surat untuk kamu”
Tiba-tiba
seseorang yang sama sekali tidak ku kenali memberikan sebuah surat
berwarna biru muda, aku bertanya-tanya di dalam hati “mungkin dari seseorang
yang diam-diam menyukai ku”
Aku
membuka surat itu secara perlahan
“Untuk
Sinta
hei
jangan sedih, datanglah ke taman kota pada jam 3 sore oke aku menunggumu,
pastikan jangan terlambat, selamat atas kemenanganmu”
Surat
teraneh yang pernah aku dapatkan tepatnya surat pertama yang aku dapatkan
seumur hidupku toh zaman sekarang kan sudah canggih kok pakai surat-surat
segala lalu yang paling mencengangkan surat tersebut tidak mencantumkan nama
pengirimnya tetapi nama penerimanya sudah benar dan ditujukan untukku.
“jangan-jangan
ini adalah penculikan berencana, penculik tersebut ingin memerkosaku lalu
membunuhku seperti kasus pembunuhan Yuyun anak di bawah umur yang sempat viral”
kataku sambil berpikir keras
“ada
apa kok diam? Sudahlah jangan pikirkan dia lagi yang meninggalkan kamu” kata
Rangga menyodorkan air minum
“Rangga
temanku yang setia setiap saat, selalu ada seperti rexona yang selalu ada
buat ketekku, jangan sok tahu ya, aku sudah tidak peduli lagi dengan dia. Aku
telah jatuh cinta lagi” jawabku dengan antusias
“kamu
suka sama siapa?” tanyanya penasaran
“baru
aja aku dapat surat cinta, sebentar sore aku akan pergi ke taman kota, bye
jangan ikut campur” jawabku meninggalkannya dengan melambaikan tangan
“Sinta…
hati-hati dengan orang asing” Rangga berteriak di lobby fakultas.
∞∞∞
Waktu
telah menunjukkan pukul 14.30 WITA mendadak dosenku memiliki urusan penting
yang harus dihadirinya sehingga dosenku yang mengajar harus meninggalkan kelas.
Entah mengapa aku tiba-tiba penasaran dengan pengirim surat yang aku terima, meski sebetulnya aku ketakutan.
“Jalan
yuk, aku yang traktir” Risma menarik jariku
“kita
makan saja karena pukul 14.50 aku punya janji” jawabku menerima tawaran Risma
karena waktu masih pukul 14.30
“Aku
duluan ya, baru saja ibuku menelfon, katanya mau diantar belanja” kata Rangga
sambil memegang ponsel miliknya
“hati-hati
salam sama Ibumu, bilang ke ibumu salam dari Sinta si cantik jelita” Kataku
sambil tertawa
Lalu
aku dan Risma bergegas ke kantin, dengan rasa penasaran yang membara aku terus
menerus menatap arlojiku, ya namanya juga orang yang penasaran, tidak sabar untuk mengungkap pelaku surat misterius, lama-lama aku lumutan kalau sedang
mati penasaran.
Waktu
menunjukkan pukul 14.50, taman kota dari kampusku kira-kira berjarak ± 5 KM,
aku berdoa semoga jalanan tidak macet karena biasanya setelah jam 15.00 jalanan
akan macet.
∞∞∞
Aku
sudah sampai di taman kota tepat pukul 15.20 karena jalanan juga tidak macet
alias rame lancer tidak merayap. Tiba-tiba ada lagi yang memberiku surat
berwarna merah maroon lalu aku membuka surat tersebut.
“
Dear Sinta
pasti
kamu terlambat entah itu berapa menit intinya kamu terlambat. Tepat disebelah
kanan kamu, ada bangku kosong dibawah pohon mahoni silahkan berjalan kesana,
jangan kaget ya”
Aku
semakin penasaran maksud dari surat tersebut seakan-akan memberikan teka-teki
yang sulit ditebak ibaratnya TTS yang sulit di isi, begitu pula surat tersebut
yang berisi teka-teki petunjuk arah.
Aku
berjalan perlahan mencari bangku kosong yang dimaksud dalam surat, aku telah
menemukan bangku tersebut tepatnya aku sudah duduk di bangku yang berada di
bawah pohon mahoni. Aku melihat ada kotak berwarna merah maroon sesuai warna
favoritku.
“silahkan
buka kotaknya” aku membuka kotaknya secara perlahan, eh isinya cuma mp3 mini
yang sempat booming pas tahun 2010 di lengkapi dengan headset berawarna biru.
“dengarkan
lagunya baik-baik, setelah kau memakai mp3 tersebut jangan lupa menghadap ke
depan”
Dengan
bodohnya aku benar-benar menuruti perintah isi surat misterius yang ada ditanganku, aku
menyetel Mp3nya ternyata lagu yang pertama aku dengar adalah lagu "Terry
Harusnya memilih aku" sambil melihat kedepan, ternyata aku melihat sesuatu yang
mencengangkan. Hatiku menciut baru saja pedang samurai menghantam dadaku,
rasanya perih, sakit tapi tidak berdarah, otakku mendidih, tubuhku gemetaran,
mataku menangis,
“Tercyduk”
Aku
melihat dia bersama perempuan lain, berpegangan tangan dengan perempuan lain
sambil bersandar dibahunya. Dia adalah pacarku eh dia mantan pacarku yang baru
kemarin memutuskan hubungan kami tanpa alasan yang masuk akal, kami sudah berpacaran selama
3 tahun sudah banyak pengorbananku tetapi dia begitu tega mendua.
Aku
berjalan perlahan mendekatinya, meskipun waktu itu matahari tidak terlalu
panas.
“kamu
tertangkap, siapa perempuan ini?” aku berteriak
“kamu?
Kok bisa berada disini?” tanyanya heran
“oh
karena perempuan ini kamu memutuskan hubungan kita? oh Karena dia kamu meninggalkanku? Aku kecewa sama kamu” aku menangis sambil melemparkan kalung
pemberiannya.
“aku
sudah tidak mencintaimu lagi, pergi saja dari sini. Kamu itu perempuan bodoh”
Aku
benar-benar emosi mendengarkan ia mengatakan aku bodoh, nyaliku
berapi-api, aku tidak bisa menahan emosiku yang bergejolak. Tanpa hitungan
detik aku tiba-tiba memukulnya dengan jurus mematikan, kebetulan aku menguasai karate dan silat.
“hiiiiyyyyyaaaaaaaa”
pukulan ku mengudara mengenai wajahnya hingga berdarah-darah.
Dimas
benar-benar marah karena aku menyerangnya dengan tinjuan mematikan,
perempuan yang bersamanya terlihat ketakutan.
∞∞∞
Aku
kesal dengan realita yang telah aku hadapi tetapi aku masih penasaran siapa
yang mengirim surat misterius itu. Aku meninggalkan Dimas yang
tergeletak di tanah karena aku menyerangnya sampai babak belur. Lagi-lagi ada
yang memberikan surat kepadaku dengan rasa penasaran aku menoleh kiri dan kanan
tetapi aku tidak melihat sosok yang mencurigakan.
“Selamat,
kamu sudah memecahkan misteri yang membuat hatimu hancur, nanti kamu akan
tertawa bahagia setelah mengikuti semua permainan ini, sampai besok. Semoga
esok akan tertawa eh jangan nangis ya kalo sudah di rumah”